Belajar adalah suatu hal yang diwajibkan untuk semua orang,
belajar sebenarnya menyenangkan. Namun, selalu adalah saja hambatan-hambatan
yang membuat kita enggan untuk belajar. Terdapat beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi belajar siswa, antara lain:
a. Cita-cita atau aspirasi siswa
Dari segi manipulasi
kemandirian, keinginan yang tidak terpuaskan dapat memperbesar kemauan dan
semangat belajar, dari segi pembelajaran penguatan dengan hadiah atau hukuman
akan dapat mengubah keinginan menjadi kemauan dan kemauan menjadi cita-cita.
Cita-cita dapat berlangsung dalam waktu sangat lama bahkan sampai sepanjang
hayat. Cita-cita seseorang akan memperkuat semangat belajar dan mengarahkan
perilaku belajar.
b. Kemampuan siswa
Keinginan siswa perlu
diikuti dengan kemampuan atau kecakapan untuk mencapainya. Kemampuan akan
memperkuat motivasi siswa untuk melakukan tugas-tugas perkembangannya.
c. Kondisi siswa
Kondisi siswa meliputi
kondisi jasmani dan rohani. Seorang siswa yang sedang sakit, lapar, lelah atau
marah akan mengganggu perhatiannya dalam belajar.
d. Kondisi lingkungan siswa.
Lingkungan siswa dapat
berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya dan kehidupan
kemasyarakatan. Sebagai anggota masyarakat, maka siswa dapat terpengaruh oleh
lingkungan sekitar.
e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan
pembelajaran
Siswa memiliki perasaan,
perhatian, kemauan, ingatan dan pikiran yang mengalami perubahan karena
pengalaman hidup. Pengalaman dengan teman sebaya berpengaruh pada motivasi dan
perilaku belajar. Lingkungan alam, tempat tinggal dan pergaulan juga mengalami
perubahan. Lingkungan budaya seperti surat kabar, majalah, radio, televisi
semakin menjangkau siswa. Semua lingkungan tersebut mendinamiskan motivasi
belajarnya.
Menurut Wlodkowski dan Jaynes (2004), motivasi
belajar dipengaruhi beberapa faktor, antara lain :
1. Budaya
Setiap kelompok etnik mempunyai nilai-nilai
tersendiri tentang belajar. Ibu-ibu kebangsaan Jepang lebih menekankan usaha
(effort) daripada kemampuan (ability), dibandingkan dengan ibu-ibu kebangsaan
Amerika yang mengutamakan penampilan sekolah yang baik. Sistem nilai yang
dianut orang tua akan mempengaruhi keterlibatan orang tua secara mendalam dalam
upaya-upaya untuk menanamkan energi si anak.
2. Keluarga
Faktor keluarga memberikan pengaruh penting
terhadap motivasi belajar seseorang. Penelitian yang dilakukan oleh Benjamin
Bloom terhadap sejumlah professional muda (28 tahun sampai 35 tahun) yang
berhasil dalam karirnya dalam berbagai lapangan seperti pakar matematika,
neurology, pianis, maupun olah ragawan, menunjukan ciri-ciri yang sama yaitu
adanya keterlibatan orang tua mereka. Mereka menunjukan adanya keterlibatan
langsung orang tua dalam belajar anak, mereka melihat dorongan orang tua
merupakan hal yang utama di dalam mengarahkan tujuan mereka.
3. Sekolah
Peran guru dalam memotivasi anak juga tidak
diragukan. Dibawah ini beberapa kualitas guru yang efektif dalam memotivasi
anak, yaitu :
·
Guru selaku manajer yang
baik.
·
Guru mengharapkan
siswanya untuk menjadi murid yang sukses.
·
Guru memberikan bahan
pelajaran yang sesuai dengan kapasitas muridnya.
·
Guru memberikan umpan
balik bagi muridnya.
·
Guru memberikan tes yang
adil.
· Guru menjelaskan
kriteria perilaku penilaiannya. Guru mau merangsang nalar anak.
· Guru membantu anak untuk
menyadari pertumbuhan kompetensi dan penguasaan murid.
·
Guru mampu bersikap
empati. Guru menilai pengetahuan di atas nila
0 comments:
Post a Comment
Terimakasih atas kunjungan Anda pada blog ini. Kritik dan saran yang sangat berguna serta membawa manfaat yang besar dan dapat Anda sampaikan melalui kotak komentar dibawah ini dengan syarat-syarat sebagai berikut :
✖Komentarlah sesuai tema
✖Komentarlah dengan baik dan sopan
✖Jangan berkomentar SARA
✖Jangan sampai Spam
✖Jangan Asal COPAS. kalau mau COPAS. silahkan sertakan link sumber
(-‿-) Trimakasih (-‿-)
@OFFICIAL ICT