بِسْÙ…ِ اللهِ الرَّØ­ْمنِ الرَّØ­ِيمِ


Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh
Apabila kita membahas mengenai pahlawan devisa, maka yang paling utama terlintas dalam fikiran kita adalah tentang tenaga kerja Indonesia(TKI/TKW) yang bekerja di luar negeri. Kebanyakan dari para pekerja ini memilih bekerja diluar negeri dikarenakan karena telah sulitnya mencari lapangan pekerjaan yang ada di Indonesia, Sehingga kebanyakan dari mereka pula lebih memilih mengadu nasib di Negara tetangga. Namun sangat disayangkan karena kebanyakan dari mereka bekerjasebagai buruh dan juga pembantu rumah tangga. Padahal di sektor tersebutlah yang sangat rentan akan penganiayaan.
Jika kita lihat, sebenarnya keberadaan dari tenaga kerja Indonesia ini dapat menguntungkan bagi Indonesia, salah satunya adalah dapat menambah devisa Negara. Sebelum kita bahas lebih luas lagi, maka perlu kita pahami terlebi dahulu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan devisa Negara?
Devisa Negara merupakan semua benda/barang/jasa yang bisa digunakan untuk melakukan transaksi pembayaran dengan luar negeri yang diterima dan diakui luas oleh dunia internasional. Untuk saat ini yang banyak dijadikan devisa saat ini adalah dolar amerika (US$).Lalu apa manfaat, kemudian fungsi dan apakah ada hubungannya dengan mahasiswa? mari kita bahas dibawah ini:
Berikut papara beberapa manfaat fungsi dari Devisa Negara:
Kegunaan dari devisa yaitu dapat membeli barang ataupun jasa dari luar negeri, dapat membayar hutang pokok serta untuk menutup bunga dari hutang luar negeri, pembiayaan kegiatan perdagangan luar negeri, membiayai perwakilan perwakilan diluar negeri seperti halnya (duta besar, konsulat), dapat memberikan pembiayaan kepada tenaga kerja yang akan bekerja diluar negeri, misi kebudayaan, studi banding  dan masih banyak hal lain.kemudian fungsi dari Devisa sendiri adalah bisa sebagai alat pembayaran hutang kepada luar negeri, sebagai alat transaksi pembayaran barang dan jasa luar negeri, sebagai alat transaksi pembayaran hubungan dengan luar negeri seperti halnya untuk membiayai kedutaan, misi budaya, bantuan, dan lain sebagainya.
Setelah panjang lebar membahas mengenai makna kegunaan dan fungsi dari defisa, maka lalu apa hubungannya dengan mahasiswa apakah ada keterkaitan mahasiswa? Menurut saya jelas pasti ada, dikarenakan mahasiswa dimata masyarakat luas Indonesia dipandang sebagai seseorang yang pasti memiliki ilmu dan kemampuan masing – masing, dan yang pastinya setelah lulus mahasiswa juga pasti akan mencari pekerjaan di luar maupun dalam negeri.Sebenarnya sebelum disaat masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas, siswa seharusnya sudah mulai dikenalkan dan diajari dengan yang namanya dunia kerja dan usaha, karena jika hal tersebut dikenalkan lebih dahulu maka akan lebih enak bagi siswa untuk mengenal lebih jauh dan bisa memetakan minat bakatnya. Jadi siswa juga tidak akan mengalami yang namanya salah penjurusan. Mengapa jiwa jiwa entrepreneur harus segera diperkenalkan sejak awal sebelum masuk di bangku perkuliaan?. Hal tersebut dikarenakan jikasaja siswa sudah paham akan yang namanya dunia kerja maka siswa bisa memetakan sejak dini dengan apa yang akan saya lakukan kedepannya. Bukan hanya itu yang namanya kerja di Indonesia sendiri patinya belom bisa menampung seluruh lulusan dari perguruan tinggi untuk menjadikan sebagai pegawai negeri. Nah oleh karena itulah perlu diperknalkannya yang namanya entrepreneur atau usaha swasta yang bahkan bisa diciptakan perorangan sendiri. Seperti misal PT, CV, Usaha menengah sampai usah kecil bisa berjalan dengan adanya ilmu jiwa pengusaha/entrepreneurship yang telah diberikan semasa masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas dan kemudian dimatangkan di tingka kampus.
 Dijaman yang sudah modern ini tentu tidaklah sulit bagi mahasiswa untuk belajar kemudian memahami dengan bagaimana caranya supaya bisa bekerja sesuai kemampuannya. Untuk saat ini yang mungkin bisa dikembangkan oleh mahasiswa pada umumnya adalah dengan terjun langsung menjadi pengusaha dan tidaklah harus usaha tingkat tinggi, dikarenakan yang namanya usaha ada pasang surutnya, maka untuk memulai sebuah usaha bisa dimulai dengan usaha yang kecil kecilan terlebih dahulu. Kemudian merambah ke usaha menengah dan pada akhirnya bisa merambah ke pasar global dimana bisa menambah devisa Negara. Saya pernah membaca buku yang  berjudul “Si Anak Singkong” dengan kisah langsung oleh Bapak Chairul Tanjung yang kemudian sering dipanggil CT .Beliau ini merupakan seorang yang dari sisi kegiatan dan kipranya termasuk salah satu pengusaha papan aras Indonesia yang disebut berbagai kalangan sebagai the rising star, yang merasa bukan merupakan anak orang kaya, bukan anak jendral, bukan anak konglomerat”. Lalu mengapa saya mengaitkan dengan artikel ini? Dikarenakan untuk bidang entrepreneurship (kewirausahaan), kita perlu banyak belajar dari kisah seorang CT. Dalam waktu kurang dari 10 tahun, dihitung mulai dari saat mengakuisi Bank Mega Karman tahun 1996 sampai 2006 ketika masuk di urutan ke-18 dari 40 orang terkaya Indonesia versi majalah Forbes dengan total kekayaan pribadi 310 juta dollar AS atau lebih dari Rp.2,8 triliun rupiah. Di bulan Maret 2012, majalah yang sama menerbitkan daftar 1.226 orang terkaya di dunia, dan 17 diantaranya merupakan orang Indonesia. CT termasuk di dalam urutan ke-634 dengan aset pribadi yang dimiliki mencapai 2,0 miliar dollar AS.
CT membantah dengan julukan the rising star, tetapi membantah disebut pengusaha “dadakan” sebab dia merasa semua diperoleh berkat kerja keras bertahun – tahun sejak mahasiswa. Dimulai dari usaha fotokopi, industry alas kaki, keuangan, lantas menggurita ke berbagai usaha, bahkan mengakusisi perusahaan asing (Carefour). Payung perusahaan Para Group pun diubah menjadi CT Corp (Choirul Tanjung Corpora), tidak lagi fokus pada bidang keuangan, property, dan media, tetapi mencakup hamper semua bidang disentuhnya.
Kita setidak-tidaknya saya, merasa perlu memungut banyak contoh dan bahan pelajaran. Berkat kerja keras dan kerja tuntas yang telah Ia lakoni, dia berhasil mengubah nobody yang tidak diperhitungkan orang menjadi somebody yang mana sekarang diperhitungkan banyak orang. Sosok CT mengingatkan konsep filosofis “dari tiada menjadi ada”. Di tangan CT, konsep ini menjadi nyata. Berkat ketekunan dan juga kerja kerasnya CT berhasil menciptakan sekian usaha baru yang bermanfaat bagi diri pribadi, keluarga besarnya, dan juga untuk banyak orang. Diantaranya menciptakan lapangan pekerjaan bagi 75.000 lebih di tahun 2012 dan mengharumkan nama Indonesia di mata internasional.
Dari berbagai pertemuan, liputan media, juga dari jawaban – jawabannya ketika ditanya wartawan dia katakana di tahun 1998, “Sukses tidak dapat diraih dalam waktu sekejap”. Sukses membutuhkan ketekunan, kerja keras, dan juga integritas tinggi. Di dalam  dunia usaha, kepercayaan merupakan modal utama. Begitulah pertama kali ketika mendapatkan kredit modal kerja ekspor sebesar Rp 150 juta dari Bank Exim tahun 1987. Piak Bank Exim menilai CT mampu memutar uang itu dengan mengekspor sepatu anak – anak.
Kepercayaan itu segala galanya. Sekali kepercayaan luntur, maka dengan sendirinya bisnis juga akan ikut luntur dengan sendirinya. Untuk mendapatkan kepercayaan dari mitra bisnis, diperlukan kerja keras dan senantiasa berfikir sehat dan positif.”Kendati dalam praktik bisnis sering kali terjadi penyimpangan etika bisnis tapi sebagai usaha yang mau maju maka tetap harus mengembangkan moral dan juga idealisme”.
Dalam segala bisnis yang dijalankan, CT mengaku untuk berusaha melaksanakan bisnisnya dengan sesuai hukum dan system yang berlaku. “Saya hampir tidak pernah memberikan upeti atau upah kepada pejabat Negara atau direksi bank karena bukan itu tujuan saya. Saya mendapatkan kredit bank bukan dengan cara saya menyogok. Mendapatkan kredit karena mempunyai track record yang baik”.
Dari paparan cerita diatas yang telah say abaca lalu saya kutip langsung dari bukunya maka dapat kita ambil garis kesimpulan bahwasanya dalam menjaankan sebuah bisnis membutuhkan suatu kepercayaan, bekerkja keras, iklas, jujur, dan berdoa. Kita sebagai seorang mahasiswa patut untuk mencontoh kemudian menjalankan usaha sesuai ilmu system, hukum seperti halnya yang telah dijalankan oleh CT. Seperti halnya telah dipaparkan jikalau ada kemauan maka maka usaha yang telha dilaksanakanpun tidak ada yang akan sia sia, pasti dibalik kerja keras yang dijalankan maka akan muncullah sebuat jalan baik untuk kemajuan seseorang. Indonesia sebenarnya merupakan salah satu Negara yang memiliki sekian banyak tujuan wisata, memiliki lahan pertanian yang luas, hal ini bisa saja menjadikan Indonesia sebagai pasar Asia yang mampu untuk melimpatgandakan penghasilan Negara bilamana sumber daya manusianya juga sudah di didik sejak dini untuk melakukan praktik praktik bisnis seperti yang telah di praktikan oleh beliau Bapak Chairul Tanjung.
Bagi mahasiswa sendiri sebenarnya tidaklah sulit untuk membangun sebuah usaha kecil, menengah atau bahkan maju dikarenakan untuk pemasarannya sendiri tidaklah sesulit pada jaman dahulu, di jaman yang sudah mulai maju ini kita bisa memanfatkan alat telekomunikasi untuk memasarkan suatu barang yang akan di perjual -  belikan. Semisal kita memiliki sebuah usaha kecil dengan mendirikannya menggunakan modal yang terbatas, namun dengan suatu teknik atau cara yang tepat dalam pemasaran seperti halnya menjual dengan menggunakan media social yang banyak tersebar di internet, maka tidaklah sulit untuk membesarkan usaha tersebut menjadi lebih baik lagi.
Indonesia dengan beragam budaya ini juga memiliki banyak peluang untuk di tumbuh kembangkan oleh para pelajar, khususnya bagi para mahasiswa. Salah satu tugas penting bagi pemerintah untuk memberikan suatu sosialisasi dan juga pendidikan karakter untuk membentuk suatu benih – benih muda yang berjiwakan enterprenuer yang kemudian dapat membawa Indonesia menuju ke hal yang lebih baik lagi, sehingga Indonesia dapat memenuhi kebutuhannya tanpa harus mengimport barang barang dari luar. Namun dengan adanya jiwa – jiwa enterprenuer yang telah dibubuhkan di dalam pendidikan karakter pelajar, maka Indonesia akan maju dengan usaha/bisnis yang ditumbuh kembangkan oleh pelajar – pelajar yang creative dan inofatif di bidangnya masing – masing hingga mencapai titik produksi usaha tinggi dan akhirnya mengexsport barang ke luar negeri. Nah dari sinilah mahasiswa dapat dipandang sebagai pahlawan devisa Negara. Denga adanya usaha local Indonesia yang mengexsport barang ke luar negeri maka akan menambah pendapatan devisa Negara Indonesia. Dengan begini Indonesia dapat maju dan mandiri dengan sumber daya manusia dan sumber daya alam yang ditumbuh kembangkan denga maksimal.
Jadi inti dari semua yang telah dipaparkan diatas adalah mahasiswa di pandang mampu untuk menumbuh kembangkan dan ikut memajukan Negara dikarenakan mahasiswa merupakan salah satu tolak ukur untuk kemajuan bangsa. Bukan hanya itu dengan mendidik mahasiswa menjadi jiwa jiwa enterprenuer maka akan banyak dampak positif salah satunya adalah dengan membangun kemandirian dan juga dapat mengurangi terjadinya pengangguran yang ada di Indonesia.

Daftar Pustaka
TJAHJA Gunawan Diredja. 2012. Chairul Tanjung Si Anak Singkong. Jakarta : Kompas


0 comments:

Post a Comment

Terimakasih atas kunjungan Anda pada blog ini. Kritik dan saran yang sangat berguna serta membawa manfaat yang besar dan dapat Anda sampaikan melalui kotak komentar dibawah ini dengan syarat-syarat sebagai berikut :
✖Komentarlah sesuai tema
✖Komentarlah dengan baik dan sopan
✖Jangan berkomentar SARA
✖Jangan sampai Spam
✖Jangan Asal COPAS. kalau mau COPAS. silahkan sertakan link sumber

(-‿-) Trimakasih (-‿-)
@OFFICIAL ICT

 
ICT SMANCOL © 2014. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top